Sabtu, 29 Oktober 2011

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis.

Sebuah bis datang, dan kamu bilang, "Wah..terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh!
Aku tunggu bis berikutnya aja deh."
Kemudian, bis berikutnya datang.
Kamu melihatnya dan berkata, Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.." Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan kamu.
Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke sekolah. Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis.
Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju!
Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini:

sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita karena kita juga bukan makhluk yang sempurna.
Kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.
Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon', perlu kriteria yang jelas dan rasional. Tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri' !dan keluar dengan sopan. Maka memberi kesempatan pada yang berhenti didepanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu.
Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju sekolahmu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management